INVESTASI

INVESTASI ???


apa si Investasi itu ??? 

Secara umum, pengertian dari investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan. Ada banyak hal yang terlibat dalam aktivitas ini, dan beberapa di antaranya adalah jumlah dana dan tujuan dari investasi itu sendiri.

lalu apa si perbedaannya menabung dengan Investasi itu sendiri???

Kalau dilihat secara sekilas, nabung dan investasi ini sama-sama kegiatan menyimpan uang. Tapi ternyata masih banyak yang belum paham bahwa menabung dan investasi adalah kegiatan yang berbeda.
Lantas di mana sih bedanya?
Menabung adalah sebuah kegiatan memisahkan sejumlah uang untuk disimpan dan uang tersebut masih dapat digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Menabung biasanya dilakukan untuk tujuan jangka pendek.
Lain halnya dengan investasi yang memiliki tujuan jangka panjang. Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Para investor ini akan mendapatkan hasil dari investasinya itu minimal setelah lima tahun. Kegiatan investasi dilakukan dengan cara menanamkan modal yang kita miliki dengan harapan akan mendapatkan pertumbuhan nilai di kemudian hari dan menambah penghasilan.
Supaya lebih jelas, berikut ini dijelaskan lebih lanjut soal perbedaan keduanya:
1. Kemudahan dalam mengakses
Dengan menabung, kamu bisa mengakses uangmu kapan pun dan di mana pun. Ketika kita membutuhkan dana darurat, kita dapat mengambil uang kita melalui ATM. Namun tentu ada batasan jumlah yang dapat diambil atau dicairkan.

atm-1524870_1280
Tabungan bisa kamu akses aja lewat mesin ATM (ATM/ thegold.asia)

Berbeda dengan investasi. Saat kamu menginvestasikan sejumlah uang, maka kamu gak bisa mengakses hasil investasi secara mendadak karena ada ketentuan periode pengambilan hasil investasi.
2. Risiko dan bunga
Bicara soal risiko, menabung bisa dikatakan punya risiko yang sangat kecil karena sistem keamanan yang sudah cukup canggih dan tentu saja terpercaya. Apabila bank dimana kita menabung mengalami pencurian, maka kita gak perlu khawatir karena pihak bank pasti akan bertanggung jawab akan uang tabungan kita.
Semua nasabah dari bank tertentu juga pasti akan menikmati bunga tabungan tahunan yang ditambahkan pada rekening mereka masing-masing. Namun jumlah yang diberikan tentu saja tidak terlalu besar.
Dalam investasi, pastinya keuntungan yang ditawarkan jauh lebih besar daripada bunga tabungan. Modal yang ditanamkan akan terus bertambah nilainya dari waktu ke waktu sehingga kantong kekayaan kita akan semakin bertambah.
Karena potensi imbal hasilnya lebih besar, maka risiko akan kehilangan dalam investasi pun lebih besar ketimbang tabungan.
Semakin tinggi imbalan hasil yang diperoleh, maka semakin besar juga risiko yang akan ditanggung. Bahkan ada kemungkinan juga dana investasi yang disetorkan akan hilang total seperti dalam investasi saham.
3. Bentuk atau produk
Tabungan pada umumnya berupa uang yang disimpan di bank sebagai tabungan atau deposito, sedangkan dalam investasi terdapat beberapa jenis produk.
Namun pada umumnya ada dua jenis investasi, yaitu investasi melalui aset riil yang dapat kita lihat bentuk fisiknya seperti emas dan properti. Ada juga investasi dalam bentuk keuangan yang dilakukan melalui berbagai produk pasar modal, seperti reksa dana, saham dan obligasi.

18emas1
Emas adalah salah satu jenis investasi riil atau fisik (emas/ klikkabar)

4. Fungsi
Apabila kita ingin memiliki alokasi dana cadangan, tabungan merupakan pilihan yang tepat karena dapat kita gunakan sewaktu-waktu. Sedangkan investasi memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan jangka panjang dari hasil pengembangan aset yang kita miliki.
Investor melakukan investasi untuk mempersiapkan dana hari tua seperti pensiun. Tapi tak jarang juga yang melakukan hal ini untuk memenuhi biaya pendidikan anak atau cucu di masa depan.

Kelemahan Menabung
Uang yang disimpan di dalam tabungan nilainya gak bertumbuh secara signifikan. Yang kita dapat hanya sebatas bunga tahunan yang bahkan besarannya mungkin hanya dapat membayar biaya administrasi bulanan. Belum lagi uangnya bakal tergerus oleh kenaikan inflasi tahunan, maka nilai dari uang kita sebetulnya semakin menurun.
Walaupun uangnya bisa sewaktu-waktu diambil, besaran uang yang kita ambil juga ada batasannya. Contohnya ketika mengambil uang di mesin ATM, maksimal uang yang dapat kita tarik sekitar Rp 5-10 juta saja.

Kelemahan Investasi

investasi-bodong-5659891d1cafbd6d107961c2
Kalau investasi asal-asalan, bukan gak mungkin uang malah ludes semua (uang hilang/ okashacetak)

Risiko investasi sebanding dengan keuntungan. Oleh sebab itu, perlu kemampuan berinvestasi yang matang sebelum kita menaruh modal.
Sebagai contoh, untuk jenis investasi saham, ada risiko yang ditanggung apabila perusahaan tempat kita menginvestasikan modal mengalami kebangkrutan. Perlu pengetahuan khusus juga dalam mengelola manajemen risiko dalam bermain saham
Sementara itu, investasi dalam bentuk properti memerlukan modal yang besar. Investasi ini juga tidak likuid, karena butuh waktu dan usaha lebih untuk menjualnya. Namun kalau soal keuntungan, wah dijamin bisa bikin sejahtera.

Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jadi, diantara menabung dan investasi, kira-kira mana yang lebih menguntungkan? Dari uraian dan penjelasan di atas, pilihan kita tergantung dari tujuan kita.
Apabila kita ingin memiliki tujuan jangka pendek, gunakan tabungan. Namun untuk mempersiapkan dana jangka panjang, gunakan investasi. Tapi jangan lupa untuk pelajari segala hal yang berhubungan dengan pengembangan aset investasinya.
Untuk perencanaan keuangan yang optimal, baiknya kamu memiliki dua instrumen ini. Jadi dana darurat ada, modal kebutuhan jangka panjang pun tersedia.

sekarang kita bahas Investasi Properti.
properti atau dalam bahasa inggris property artinya alat, tanah milik dan kelengkapan. secara umum pengertian properti sering didekatkan dengan bangunan, tanah, perumahan, dan apartemen, arti luasnya yaitu pengadaan fasilitas perumahan.

pengertian investasi properti: investasi properti adalah menanamkan modal/uang/kemampuan kita kedalam pengembangan properti dimana ini bisa dimulai dengan membeli tanah atau properti seperti rumah kemudian menyewakan dan menjualnya setelah beberapa tahun.
lalu bagaimana si bisa menjalankan investasi Property tersebut???
Sekarang ini, investasi properti merupakan salah satu sektor investasi yang banyak dipilih untuk menjaga kestabilan keuangan supaya tidak terpengaruh dengan dampak inflasi yang semakin sadis.
Makanya, sangat wajar kalau akhirnya banyak sekali investor yang memilih bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan inflasi.
Tentu saja, dengan melakukan investasi properti, maka Anda akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan uang tanpa harus bersusah payah dan melakukan beberapa pekerjaan yang berat lainnya yang menagndung risiko besar.
Tapi walaupun begitu, bisnis properti ini tidaklah semudah seperti yang ada lihat. Hasil masksimal dari bisnis properti ini sangat tergantung kepada strategi yang Anda jalankan. Dari mulai perencanaan yang harus benar-benar matang, pemilihan lokasi dan lainnya.
Selain itu, ada beberapa strategi investasi properti yang dinilai cukup sederhana tapi berpotensi menghasilkan keuntungan yang sangat besar, yakni keberanian Anda untuk memulai bisnis properti. Selain itu, Anda juga bisa melaksanakan beberapa strategi berikut ini yang bisa Anda terapkan untuk meraih keuntungan yang berlimpah.
Dari sekian banyak strategi yang bisa Anda jalankan, terdapat satu strategi khusus untuk menjalankan investasi properti ini. Berikut merupakan beberapa strategi yang bisa Anda gunakan untuk menggaet untung yang maksimal.
Cari Pengembang Yang Baik
Yang pertama harus Anda lakukan adalah mencari pengembang atau developer yang baik.
Untuk mengetahui ini, Anda bisa melihatnya dari track-record yang mereka miliki. Beberapa point yang harus Anda perhitungkan ketika memilih pengembang adalah developer haru memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar dan harus memiliki margin error yang sangat rendah.
Perlu Anda ketahui juga, semakin besar peluang bisnis properti yang akan Anda buka, maka secara otomatis ini akan membuat lebih banyak developer baru yang berdatangan.
Selain itu, kawasan properti baru dan terpadu biasanya akan dilakukan perusahaan pengembang properti yang besar dan berpengalaman. Maka dari itu, daripada Anda berspekulasi dengan pengembang yang baru, mendingan Anda memilih developer yang sudah memiliki pengalaman dalam berbagai proyek.
Lokasi Properti yang Baik
Dalam bisnis properti, lokasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus bisa diperhatikan dengan bijak. Misalnya saja, ketika Anda memilih properti hunian, sebaiknya Anda lebih memilih hunian rumah yang dihuni oleh para end user. Hal tersebut karena kebanyakan pembeli yang merupakan end user, mereka biasanya akan tinggal lama dan bahkan akan mengajak yang lainnya (teman atau keluarga) untuk sama-sama membeli rumah dilokasi yang sama.
Tentu saja ini sangat menguntungkan, karena secara tidak sengaja, si user ini telah mempromosikan lokasi bisnis properti Anda, sehingga biaya promosi akan bisa ditekan sedemikian rupa. Selain itu, tehnik promosi dari mulut ke mulut ini merupakan salah satu tehnik promosi yang paling efektif dan berpoetnsi besar mendatangkan konsumen lainnya.
Lokasi terbaik untuk membuat perumahan adalah tempat-tempat strategis yang sangat dekat dengan pusat kota, yang memiliki akses transportasi yang memadai, baik itu angkutan umum atau fasilitas jalan yang baik, dekat dengan pusat pendidikan, seperti sekolah dan lainnya, dekat dengan kantor pemerintahan, minimalnya kantor kecamatan dan usahakan harus dekat dengan pusat bisnis seperti mall dan pasar.
Fasilitas Memadai
Selain lokasi, beberapa fasilitas dalam perumahan juga sangat penting untuk dicermati. Hal tersebut karena setiap orang pasti menginginkan lokasi properti yang sudah ditunjang oleh fasilitas yang memadai, dari mulai fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, akses transportasi yang memadai dan fasilitas lainnya. Hal ini harus bisa Anda lakukan supaya pembeli bisa lebih nyaman dan mau membeli properti yang Anda tawarkan. Walaupun mungkin harga yang Anda tawarkan akan sedikit mahal.
Selain itu, dengan fasilitas yang lengkap juga, maka Anda seolah-olah berpeluang untuk membuka lahan bisnis lainnya. Misalnya saja, ketika daerah yang Anda bangun tersebut mengalami kemajuan yang pesat, maka bisa saja Anda mendirikan beberapa bangunan sebagai penunjang, misalnya Mall yang lebih dekat ke perumahan, Ruko dan bisnis penunjang lainnya.
Bagaimanapun juga, Anda menjalani bisnis properti ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tentu saja harga yang harus Anda tawarkan juga harus masuk akal, dimana bentuk dan kualitas bangunan yang bagus dengan fasilitas yang lengkap, pasti akan dihargai dengan harga yang sedikit mahal jika dibandingkan dengan bangunan yang alakadarnya dengan fasilitas yang pas-pasan.
Selain itu, and ajuga harus mengerti kalau harga yang Anda tawarkan ini sangat sensitif bagi konsumen. Makanya, Anda juga harus memperhatikan perkembangan harga di pasaran. Selain itu, pastikan juga kalau Anda mengetahui dengan pasti harga pasaran properti di kawasan tersebut, dimana harga properti ini biasanya akan cenderung naik setiap saat, tapi tetap saja ini bukan alasan untuk Anda bisa menaikan harga dengan semena-mena.
Melihat Sampel Rumah
Kebanyakan pengembang biasanya akan menawarkan paket rumah yang sudah dibangun dan belum dibangun. Nah, kalau Anda tertarik dengan rumah yang belum dibangun, sebaiknya Anda mencermati sampel atau minimalnya miniatur rumah dengan baik.
Perlu Anda cermati juga, sebaiknya Anda memilih lokasi yang digemari oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut karena bisa saja rumah tersebut Anda jual kembali dengan harga tinggi atau bisa juga disewakan kepada orang lain, sehingga Anda akan emndapatkan keuntungan lebih cepat dan tentu saja lebih besar.
Kalau Anda pihak pemilik, sebaiknya Anda menggunakan rumah sample ini sebagai lahan promosi Anda. Hal ini berarti, rumah yang akan Anda bangun ini harus memiliki desain yang sedang trend dan banyak digemari orang. Ketahui juga kalau sample rumah ini merupakan hal yang sensitif, sehingga Anda harus mempersiapkan diri untuk menerima kritik atau request tambahan dari calon pembeli.
Setelah Anda menguasai dan sudah mulai mempraktekkan strategi utama dalam bisnis investasi tersebut, perlu Anda ketahui kalau ada beberapa strategi lainnya yang harus Anda terapkan sebagai pendamping dari strategi utama tersebut.
Selain itu, strategi cadangan ini juga bisa disebut sebagai strategi pilihan dimana dengan banyaknya opsi, maka kemungkinan berhasil dalam strategi ini akan lebih besar lagi.
Usahakan Sebaiknya Anda Memiliki Aset Properti Ini Tidak Di Satu Tempat
Kalau Anda sudah merasa enjoy untuk berinvestasi properti, pastinya Anda juga ingin menambah investasi Anda supaya potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan bisa berlipat ganda. Walaupun begitu, sebagai strategi pendamping, sebaiknya Anda jangan membeli properti pada satu lokasi saja.
Misalnya saja, Anda membeli properti di Lokasi A dalam Perumahan A1, Anda boleh memiliki aset properti lainnya di Lokasi A dalam Perumahan B1 atau bahkan kalau bisa di Lokasi B perumahan A1.
Hal ini bertujuan supaya Anda bisa melakukan diversifikasi investasi kepada aset yang Anda miliki, sehingga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada satu perumahan, Anda masih mempunyai lahan bisnis properti lainnya lagi yang bisa Anda manfaatkan untuk mendulang pundi-pundi rupiah.
Contohnya saja, kalau properti di satu kawasan rusak karena bencana alam dan risiko lainnya, maka Anda masih memiliki aset lainnya yang berpotensi menguntungkan Anda.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan lokasi properti yang Anda pilih, hal tersebut karena lokasi merupakan kunci utama dalam investasi properti yang Anda geluti saat ini. Semakin strategis lokasi properti yang Anda miliki, maka potensi keuntungan yang lebih sedang menanti Anda.
Memang benar, kebanyakan properti di kawasan strategis memang mahal, akan tetapi kalau konsumen meminati properti yang Anda miliki, maka tidak ada salahnya Anda melepaskan properti tersebut dengan harga jual yang lebih tinggi.
Selain itu, properti di lokasi strategis sudah dipastikan tidak akan pernah sepi peminat.
Selain itu, ada satu hal lainnya yang ahrus Anda lakukan sebagai penyempurna strategi investasi properti Anda, yakni prmosi. Anda sangat beruntung, karena saat ini Anda sudah dimanjakan dengan media internet dan media lainnya untuk sarana promosi yang cukup tepat dan tentu saja lebih cepat.
Hal tersebut karena, berpromosi di Internet akan berpotensi mendatangkan pembeli dari mana saja, tidak terbatas kepada orang-orang yang ada di daerah Anda.
Selain itu, biasanya berpromosi di Internet akan mudah dijangkau oleh siapa saja dan bisa dilakukan kapan saja, biayanya pun relatif lebih murah, bahkan Anda bisa menggunakan fasilitas gratis, sehingga ongkos atau modal Anda tidak akan terbuang terlalu banyak.
Dengan melakukan strategi-strategi yang sederhana ini, kemungkinan besar usaha properti Anda akan lebih berkembang, kini tinggal keberanian dan konsistensi Anda untuk memaksimalkan semua aset properti yang Anda miliki.

Tentu saja sebagai seorang investor, Anda wajib mengetahui beberapa catatan penting dan termasuk kelemahan dalam investasi properti supaya dapat mengantisipasi kerugian dan menambah nilai jual dari properti itu sendiri.Catatan Penting Dalam Mengelola Bisnis Properti
Selain memiliki persentasi keuntungan yang berlipa ganda, ada beberapa catatan penting lainnya yang harus Anda ketahui tentang bisnis investasi properti ini, dan bahkan berpotensi untuk memberikan kerugian yang jauh lebih besar daripada modal yang Anda keluarkan.
Beban Perawatan
Sebagai investor, harusnya Anda sudah mengetahui kalau bisnis properti ini bukanlah bisnis gratsi dimana Anda tinggal membeli properti kemudian membiarkan properti tersebut berbuah seperti apa yang Anda inginkan.
Makanya, untuk membuat aset Anda ini menghasilkan pendapatan yang tidak terhingga, Anda harus memastikan properti tersebut dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi kerusakan apapun.
Selain itu, properti yang dibiarkan rusak akan membuat harga jual dari aset Anda menjadi turun, sehingga kemungkinan besar Anda akan merugi. Makanya, untuk menghindari itu semua, Anda juga harus menyediakan biaya perawatan supaya properti Anda dalam kondisi yang terawat sampai nanti benar-benar bisa dijual dan menghasilkan keuntungan yang besar untuk Anda.
Investasi Padat Modal
Investasi properti bisa juga dikatakan sebagai investasi bersifat padat modal atau capital intensive. Hal tersebut karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam properti yang Anda miliki, maka semakin besar pula hasil yang didapatkan investasi properti tersebut. tapi perlu dicatat, ini termasuk juga kepada biaya pembanguanan, perawatan dan tentu saja fasilitas lainnya yang ada dalam aset Anda.
Keterjangkauan Investasi
Seperti kita ketahui, dalam bisnis properti, biasanya harga akan mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan yang Anda.
Harga properti juga akan ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal dan adanya trend yang akan sangat memengaruhi kepada permintaan dan juga penawaran harga dari properti itu sendiri.
Dalam hal ini, Anda perlu mencermati kalau ada satu perbedaan signifikan antara menilai properti dan saham. Dimana pembelian properti ini biasanya akan melibatkan pihak ketiga, bisanya adalah Bank atau pihak lainnya yang akan mencover dulu biaya pembelian.
Biaya Transaksi yang Tinggi
Untuk bisa berinvestasi dalam sektor properti, mau tidak mau Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi jika dibanding dengan berinvestasi di sektor lain. Beberapa biaya yang harus Anda penuhi adalah pajak terkait properti dan lainnya. Selain itu, Anda juga harus memiliki modal yang tinggi, untuk mendapatkan properti dengan daya jual yang tinggi.
Waktu Lama untuk Membeli
Seperti kita ketahui kalau membeli produk properti yang sesuai keinginan tidak akan bisa Anda dapatkan dalam tempo singkat, Anda harus menunggu dalam hitungan minggu, bulan atau bahkan tahun.
Hal ini juga sebenarnya sudah dijelaskan dalam sifat properti yang tidak likuid. Bahkan seorang pakar properti yang berasal dari Amerika Serikat mengatakan kalau Anda ingin berbisnis dalam properti, maka Anda harus mencari 100 properti dengan hanya memilih tiga yang terbaik untuk mendapatkan satu properti yang Anda inginkan. Perhitungan ini juga terkanndung dalam formula 100:3:1.
Terbatasnya Pengetahuan
Bisnis properti bisa disebut sebagai bisnis buta, karena mau tidak mau Anda akan memiliki pengetahuan yang terbatas yang disebabkan karena properti itu bersifat lokal. Tentu saja, harga sebuah rumah di satu tempat tidak akan sama seperti daerah lainnya.
Hal inilah yang membuat Anda sebagai investor harus benar-benar jeli dan harus membuat survei terlebih dahulu terhadap lokasi properti yang Anda incar. Jangan sampai Anda membeli properti di daerah dengan harga lebih tinggi dari standar daerah tersebut.
Penyusutan Bangunan
Mau tidak mau, investasi properti yang berbasis pada tanah dan bangunan ini akan mengalami penyusutan, walaupun dari tahun ke tahun harga jual ini akan meningkat. selain itu, Anda juga harus tahu kalau bangunan berupa rumah secara teoritis memiliki umur pakai maksimal, sehingga bangunan ini bisa saja menyusut.
Celakanya, kalau rumah Anda tidak terjual dalam jangka waktu yang lama, maka bisa-bisa banguann rumah Anda akan hancur atau minimalnya membutuhkan perbaikan. Baik itu perbaikan untuk perawatan maupun perbaikan model atau desain yang tiap waktu selalu berubah-ubah.
Hancur Bila Terjadi Bencana Alam
Kalau dibandingkan dengan investasi yang lainnya, investasi properti ini dianggap memiliki memiliki risiko kehancuran tanah dan bangunan yang bisa disebabkan alam dengan sangat tinggi. Rumah Anda bisa saja hancur karena gempa, Tsunami, tanah longsor, kebakaran dan lain-lain. Walaupun begitu, ini masih bisa Anda atasi dengan asuransi. Walaupun Anda harus membayar preminya tiap bulan.
Dengan mengetahui segala strategi dan berbagai macam potensi kerugian dalam bisnis properti ini, diharapkan Anda akan lebih bijak dan lebih dewasa lagi dalam memilih produk investasi.
Jadi ketika investasi properti Anda mengalami hambatan, maka Anda sudah siap dengan investasi lainnya untuk mencover segala kerugian yang ada. Intinya, keberanian Anda dalam berinvestasi dan perhitungan yang tepat akan membuat Anda seorang pemain besar dalam dunia investasi.
Selanjutnya yaitu Investasi logam mulia.
(emas) adalah salah satu produk investasi yang dianggap paling aman, terlebih jika kondisi ekonomi sedang lesu. Dalam prakteknya banyak sekali orang yang berinvestasi pada emas dalam bentuk perhiasan maupun emas batangan (logam mulia). Disebut emas batangan karena bentuknya batang pipih, dengan kadar emas murni 99,99%.
Logam mulia (emas) adalah salah satu produk investasi yang paling mudah dan cukup banyak peminatnya. Boleh dibilang, mungkin logam mulia adalah salah satu jenis asset yang dikoleksi oleh kakek dan nenek kita. 
Lalu bagaimana si cara Investasi Logam Mulia itu sendiri???
Emas Antam sendiri adalah emas batangan yang diproduksi oleh PT. Antam (Aneka Tambang), Tbk yang memiliki ciri-ciri khusus yang sulit untuk dipalsukan. Dalam masing-masing emas Antam sendiri, ada sebuah sertifikat yang menjelaskan tentang dimensi emas, berat emas, kadar kemurnian emas, serta nomor seri dari emas tersebut. Untuk menghindari terjadinya penipuan saat membeli emas Antam, disarankan agar Anda membeli emas Antam ini di tempat-tempat yang menjadi distributor resmi emas Antam. Salah satu tempat yang menjadi distributor emas Antam itu adalah PT. Pegadaian. Disana Anda bisa membeli emas Antam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda.
Setelah membeli dan mendapatkan emas Antam, maka saatnya menjalankan investasinya. Untuk menjalankan investasi emas Antam ini, Anda membutuhkan beberapa trik, tips dan strategi agar Anda mendapatkan keuntungan saat berinvestasi emas batangan Antam tersebut. Trik dan strategi berinvestasi emas Anta ini sendiri  banyak macamnya, yang antara lain adalah teknik berkebun emas ala Rully Kustandar, investasi saham emas, bebisnis trading gold forex, investasi dinar emas, membeli koin emas, membeli perhiasan gold dan banyak lagi cara investasi dengan emas. Meskipun emas sudah masuk dunia forex atau gold trading, namun bukan berarti emas tidak bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Emas tetaplah emas yang tetap menjadi sebuah pengaman yang baik untuk bisnis Anda asalkan anda tahu bagaimana mengelolanya. Dibawah ini akan diberikan panduan cara berinvestasi dengan emas Antam agar selalu menguntungkan.

1. Teknik Investasi Emas Klasik

Investasi Emas Klasik

Cara pertama berinvestasi emas Antam yang menguntungkan untuk para pemula adalah dengan menerapkan teknik investasi emas klasik.  Menerapkan teknik investasi emas klasik maksudnya adalah membeli emas disaat harga cukup murah dan menjualnya kalau sudah naik dan selisih jualnya cukup banyak. Teknik yang sering dilakukan oleh para orang tua jaman dulu telah terbukti cukup efektif jika dilakukan dalam waktu tepat dan dalam masa yang lama. Dengan menjalankan teknik ini bisa dikatakan emas yang Anda miliki ini menjadi investasi jangka panjang misalnya kurung waktu 5 sampai 10 tahun.

2. Membuat Tabungan Emas

Menabung Emas

Tips dan rahasia berikutnya untuk berinvestasi emas Antam yang menguntungkan adalah dengan membuat emas sebagai tabungan dan asuransi. Menabung emas memang benar-benar kita menabung menggunakan emas, bukan uang. Misalnya tiap bulan kita akan menabung 1 gram emas. Saat tabungan ini sudah terkumpul, maka kita bisa jadikan sebagai alat untuk membeli berbagai macam kebutuhan, misalnya untuk membeli mobil, rumah, biaya haji, umroh, menikah, asuransi kesehatan keluarga, liburan , pendidikan anak dan lainnya.
Dengan menjalankan tips dengan konsep menabung emas ini, kita tidak akan mengenal inflasi. Jadi tabungan kita akan tetap utuh bahkan cenderung meningkat meski ada inflasi pada produk yang kita inginkan di masa depan. Hal ini dikarenakan kenaikan inflasi yang ada akan segera tertutupi dengan harga emas saat dikonversi menjadi emas dalam gram.

3. Investasi Emas Dijadikan Modal Usaha

Modal Usaha dengan Investasi Emas


Strategi yang satu ini seringkali dijalankan dengan sistem gadai. Jadi misalnya Anda memiliki emas 100 gram, maka untuk meningkatkan nilai emas, kita sebaiknya menggadaikannya. Kemudian, uang hasil gadai dijadikan modal usaha dan bisnis. Untuk benar-benar menjalankan teknik ini, Anda harus paham bahwa sistem ini memiliki kelemahan tersendiri, yaitu ketika bisnis bangkrut, maka emas kita akan hilang atau berkurang. Tapi bila usaha kita maju, maka bukan tidak mungkin anda bisa meningkatkan jumlah emas yang Anda miliki.

4. Teknik Kebun Emas

Teknik Kebun Emas dengan Risiko Tinggi

Teknik kebun emas memang sempat booming di tahun 2010-an keatas. Tapi ternyata konsep investasi ini perlahan ditinggalkan karena dirasa sudah tidak cocok lagi. Terlebih lagi, teknik ini menggunakan pegadaian yang apabila dihitung-hitung, biayanya cukup tinggi dan tidak balik modal kalau harga emas 'terjun bebas' seperti di tahun 2013 lalu.

5. Investasi Emas Sistem Forex Trading

Sistem Forex Trading


Terakhir, cara berinvestasi emas Antam yang menguntungkan untuk para pemula adalah dengan menggunakan sistem Forex Trading.  Dalam menjalankan cara ini Anda akan menggunakan emas sebagai modal usaha atau deposit trading. Emas yang Anda miliki akan digadaikan dan dijadikan modal trading. Bagi Anda yang tidak suka dengan risiko, lebih baik menghindari strategi ini karena trading forex merupakan bisnis berisiko tinggi atau high risk high return. Jika Anda belum ahli dalam dunia trading forex, maka sebaiknya memilih cara dan strategi investasi lainnya.
selanjutnya Investasi Reksadana 
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa sahamobligasipasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
  1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
  2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
  3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
  4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Sejarah Reksadana
Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerikamengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini.
Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account - IRA[1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.

setelah pengertian, sekarang kita bahas jenis-jenis Investasi Reksadana:
1. Pasar Uang

Reksadana Pasar Uang

Investasi dalam bentuk reksadana merupakan investasi yang dilakukan melalui perusahaan reksadana. Prosesnya cukup mudah karena yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan sejumlah uang dan diberikan kepada Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan di pasar uang. Jumlah uang yang Anda berikan akan dikonversi ke dalam bentuk unit reksadana yang disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Peningkatan atau penurunan harga satuan unit reksadana tersebut bergantung pada keuntungan atau kerugian yang dilakukan MI Anda dan juga pada kondisi keuangan dalam negeri atau luar negeri.
Seperti yang sudah dikatakan tadi, dalam Reksadana Pasar Uang, Anda akan memiliki seorang MI. Manajer Investasi adalah orang yang melakukan perputaran uang Anda. Dalam hal ini, MI akan memutarkan uang Anda di pasar uang untuk mendapatkan keuntungan. Kepandaian MI dalam melihat situasi pasar uang dan jenis investasi yang baik akan sangat berpengaruh pada keuntungan atau kerugian yang Anda dapatkan.
Reksadana Pasar Uang merupakan jenis investasi reksadana yang paling aman dibanding jenis reksadana lainnya, tetapi psatinya keuntungannya juga paling kecil daripada yang lain. Meskipun begitu, investasi di Reksadana Pasar Uang akan lebih baik daripada deposito. Mengapa?

Kelebihan Reksadana Pasar Uang Daripada Deposito

Reksadana Pasar Uang VS Deposito via raja-investasi.com

Berikut ini adalah hal-hal yang membuat Reksadana Pasar Uang lebih baik daripada deposito:

1. Keuntungan Bisa Lebih Tinggi

Ketika Anda melakukan investasi dengan deposito, maka jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan sudah pasti sejak awal dan suku bunganya berkisar 4% hingga 6%. Sedangkan dengan menggunakan Reksadana Pasar Uang, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada itu. Mengapa? Karena perputaran uang yang dilakukan tidak hanya berpaku pada satu jenis produk investasi, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari produk investasi pasar uang yang sedang bagus pada saat itu.

2. Jumlah Minimum Investasi Lebih Rendah

Dalam Reksadana Pasar Uang, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal investasi yang tergolong sangat rendah, yakni Rp100 ribu. Hal ini sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak banyak dan tidak ada perbedaan return antara modal yang kecil ataupun besar.
Berbeda dengan Reksadana Pasar Uang, deposito mengharuskan Anda untuk memiliki modal investasi yang cukup besar. Umumnya, minimal Anda harus menaruh uang Rp1 juta untuk memiliki deposito. Tentu saja dengan modal yang kecil, return yang Anda dapatkan juga hanya berdasarkan suku bunga terendah.
Jadi buat kamu yang belum punya banyak modal untuk investasi, lebih baik mulai lakukan investasi di Reksadana Pasar Uang.

3. Pengambilan Dana Fleksibel Tanpa Denda

Seperti yang Anda ketahui, jika Anda berinvestasi dengan deposito, dana yang Anda taruh tidak dapat Anda ambil seenaknya. Ada jangka waktu yang harus dipenuhi dulu sebelum uang itu bisa diambil tanpa terkena denda. Denda akan dikenakan kepada Anda jika pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi prosesnya tidak fleksibel.

Reksadana Pasar Uang memberikan kesempatan untuk Anda mengambil dana secara lebih fleksibel. Anda bisa mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Terlebih lagi, pencairan dana di Reksadana Pasar Uang dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online, jadi Anda tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda.

4. Tidak Ada Jangka Waktu

Sebelum memilih untuk berinvestasi dengan deposito, Anda harus memikirkan dengan matang kegunaan investasi itu dan memastikan bahwa uang itu tidak Anda perlukan sesuai jangka waktu yang sudah Anda pilih. Hal ini dimaksudkan supaya Anda tidak terkena denda jika mengambil sebelum jatuh tempo. Namun bagaimana jika tiba-tiba saja Anda mendadak membutuhkan uang itu? Disinilah letak kelebihan Reksadana Pasar Uang lainnya.
Saat Anda melakukan investasi di Reksadana Pasar Uang, Anda tidak perlu pusing memikirkan masa depan uang tersebut, karena uang bisa diambil kapan saja tanpa kena denda. Bahkan investasi bisa Anda lakukan hanya dalam 1 hari saja, jadi benar-benar tidak ribet.

Sisi Negatif Reksadana Pasar Uang

Sisi Negartif Reksadana Pasar Uang via thediligentadvisor.com

Poin-poin di atas merupakan kelebihan dari pasar uang dibanding deposito, namun segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya. Sisi negatif dari Reksadana Pasar Uang sangat perlu Anda ketahui untuk mengetahui medan investasi yang akan Anda lakukan.

1. Beresiko

Saat melakukan investasi dengan Reksadana Pasar Uang, maka MI Anda akan melakukan perputaran uang di dunia pasar uang dan tentunya ada resiko bahwa tempat perputaran itu wanprestasi. Jika hal itu terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian. Namun kerugian tersebut tidak akan terlalu besar karena sudah dibatasi dengan peraturan untuk hanya menaruh maksimal 10% pada masing-masing jenis pasar uang. Dengan adanya peraturan itu, Anda tidak akan merasakan kerugian yang bisa menghabiskan seluruh modal investasi Anda.

2. Nilai Return Tidak Pasti

Berbeda dengan deposito yang memiliki nilai return yang jelas, Reksadana Pasar Uang memberikan nilai return yang berfluktuasi sehingga tidak bisa diprediksi berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan. Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar atau malah bisa mengalami kerugian. Hal ini bergantung pada Anda dan MI Anda untuk cermat dalam memilih produk investasi yang paling baik dan kecil resiko.

Investasi Cerdas Dengan Reksadana Pasar Uang

Berdasarkan semua ulasan yang sudah Anda baca di atas, dapat disimpulkan bahwa Reksadana Pasar Uang lebih beresiko daripada deposito, namun dengan resiko yang tergolong rendah ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik daripada dengan berinvestasi hanya di deposito. Yang terpenting dalam investasi di Reksadana Pasar Uang adalah Anda harus pandai melihat situasi keuangan dan cerdas dalam menentukan pilihan, karena hal itu akan berpengaruh pada nilai return yang Anda dapatkan nanti. Selain itu, Anda juga harus memiliki MI yang juga cakap dalam melakukan hal itu sehingga bisa membantu Anda dalam menjatuhkan pilihan. Jadilah investor yang cerdas dengan menggunakan Reksadana Pasar Uang.


2. Reksadana berbasis Obligasi

Investasi Obligasi Tak Semudah Teori

Menanamkan investasi di obligasi ternyata tidak segampang teori yang dipaparkan. Selain dana atau modal yang cukup besar, seluk-beluk mengenai obligasi pun terbilang cukup rumit.
Tak jauh berbeda dengan investasi saham.
Dalam berinvestasi obligasi, investor harus membeli obligasi melalui broker atau pialang.
Ingin Investasi Obligasi Ketahuilah Cara Membeli Obligasi 02 - Finansialku

Mengingat modal yang besar minimal Rp1 miliar, sejak 1 Mei 2007 yang lalu pemerintah memberikan solusi bagi para calon investor obligasi terutama mereka yang tertarik untuk menjadi pemodal ritel.
Para investor diperbolehkan untuk bertransaksi dalam Surat Utang Negara (SUN) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan modal Rp5 juta.
Persyaratan dalam untuk berdagang Surat Utang Negara (SUN) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) tergolong cukup mudah. Hanya dengan membuka rekening di broker yang melayani perdagangan obligasi.
Namun yang harus diingat adalah broker tersebut haruslah anggota bursa di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mari simak penjelasan lebih lanjut terkait Obligasi dan cara membeli obligasi.


Sekelumit Tentang Investasi Obligasi

Bagi Anda yang masih belum memahami secara teori mengenai obligasi, agar mudah dipahami, obligasi sebetulnya merupakan sebuah utang namun dalam bentuk sekuriti.
Penerbit Obligasi dalam hal ini merupakan disebut sebagai Peminjam atau Debitur. Sedangkan Pemegang Obligasi merupakan Pemberi Pinjaman atau Kreditur.
Istilah Kupon Obligasi dapat dipahami sebagai Bunga Pinjaman yang harus dibayarkan oleh Pihak Debitur kepada Pihak Kreditur.
ORI 14 Gagal Capai Target Rp 20 Triliun 02 - Finansialku

Biasanya, Obligasi diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.
Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut juga sebagai Surat Utang yang diterbitkan oleh pemerintah dan biasanya disebut juga Surat Utang Negara (SUN).
Sedangkan utang di bawah 1 tahun yang disebut sebagai Surat Perbendaharaan yang diterbitkan oleh pemerintah disebut juga Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Melalui penerbitan obligasi atau surat utang ini, maka Penerbit Obligasi atau Debitur diuntungkan dengan perolehan pembiayaan investasi jangka panjang dimana sumber dana berasal dari luar perusahaan.

Risiko Investasi Obligasi

Sebelum melangkah pada cara membeli obligasi, ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu risiko dari berinvestasi obligasi.

#1 Risiko Likuiditas

Setiap jenis investasi pasti memiliki risiko masing-masing.
Risiko Likuiditas adalah risiko yang memang akan melekat pada semua jenis obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.
Dilihat dari penyebabnya, risiko ini muncul karena adanya kemungkinan tidak likuidnya suatu obligasi yang diperdagangkan atau dengan kata lain obligasi tersebut tidak mudah untuk dijual di pasar sekunder.
Mengenal Seluk Beluk Investasi Obligasi 02 - Finansialku

Bagi para investor obligasi pasti memahami hal ini dimana pasar sekunder obligasi tidak seramai pasar sekunder saham.
Di pasar sekunder saham saja tetap ada saham yang tidak likuid, demikian juga dalam pasar obligasi.
Jika muncul cukup banyak permintaan beli akan obligasi atau dengan kata lain ada pihak yang berperan sebagai market maker (pembeli) atau penjual stand-by, maka obligasi akan menjadi likuid.

#2 Risiko Maturitas

Risiko ini walaupun juga melekat pada semua jenis obligasi, namun risiko maturitas lebih mengarah pada obligasi korporasi dan berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi.
Para investor obligasi pasti sudah mengerti akan hal ini dimana semakin lama jatuh tempo suatu obligasi makan semakin besar juga tingkat ketidakpastian sehingga semakin besar pula risiko maturitas-nya.
Mengenal Seluk Beluk Investasi Obligasi 01 - Finansialku

#3 Risiko Default

Risiko default hanya terdapat pada jenis obligasi korporasi.
Oleh karena obligasi korporasi tidak dijamin oleh pemerintah seperti ORI dan SUN, maka para investor obligasi yang berinvestasi pada jenis obligasi korporasi harus menyadari betul jika investasinya tidak kembali jika obligasi jatuh tempo atau korporasi mengalami kebangkrutan.
Risiko default terjadi ketika obligasi dan bunga dari obligasi mengalami gagal bayar

Kenali Keuntungan Obligasi

Risiko memang wajar ditanggung oleh investor dari setiap jenis investasi, namun tetap saja akan ada keuntungan yang ditawarkan, bukan?
Berikut ini keuntungan yang ditawarkan bagi para investor obligasi yang menanamkan modalnya:
  1. Adanya pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan pun umumnya lebih tinggi dari deposito atau SBI.
  2. Adanya capital gain dari selisih penjualan obligasi yang diperjualbelikan.

serba-serbi-investasi-obligasi-3

Selain obligasi, investasi saham juga dapat memberikan keuntungan yang besar jika pengelolaan dan manajemennya dilakukan dengan benar.

Cara Membeli Obligasi

Setelah memahami seluk beluk investasi obligasi, berbagai jenis atau varian yang ditawarkan dan juga keuntungan beserta berbagai risiko yang dari setiap jenis investasi obligasi.
Jika Anda berminat untuk berinvestasi di ranah obligasi, mari ikuti petunjuk singkat cara membeli obligasi berikut ini.

#1 Membuka Rekening

Bagi Anda yang akan menjadi investor obligasi, tahap awal yang perlu Anda lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi.
Mengingat investasi obligasi memiliki risiko yang tinggi, Anda perlu lebih selektif dalam melakukan pemilihan perusahaan yang akan menjadi tempat saluran dana investasi Anda.
karyawan-perlu-pertimbangkan-investasi-di-obligasi-ritel-indonesia-ori013-finansialku


Anda disarankan untuk memiliki perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid – baiktrader atau dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif.
Informasi mengenai perkembangan dan perdagangan obligasi setiap bisa Anda dapatkan melalui pembukaan rekening. Dengan demikian pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date juga Anda dapatkan.

#2 Pahami Produk Obligasi

Pahami secara pasti dan mendetail bahkan menyeluruh mengenai produk investasi, potensi risiko dan juga setiap keuntungan yang Anda dapatkan melalui investasi obligasi.
Anda disarankan untuk mempelajari setiap instrument obligasi secara lengkap agar Anda dapat mengenal jenis investasi dengan baik dan mempermudah Anda dalam pengambilan keputusan investasi.
Setiap instrument obligasi dapat Anda pelajari secara mandiri ataupun informasi yang Anda dapatkan dari bagian riset perusahaan sekuritas, tempat Anda membuka rekening atau bisa juga melalui internet.

#3 Lakukan Analisis

Analisis perlu dilakukan agar keputusan yang diambil dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan.
Lakukan analisis seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat.
Pertimbangkan juga latar belakang dari profil penerbit (debitur).
Para Investor, Ketahui Cara Menghitung Bunga Obligasi Tahunan 01 - Finansialku


Gali informasi selengkapnya mengenai hal tersebut agar Anda mendapatkan kesimpulan apakah Anda akan meminjamkan uang Anda pada perusahaan tersebut atau tidak.
Pertimbangkan untung rugi dengan mendetail.
Sangat disarankan agar Anda membandingkan antara obligasi yang sejenis.

#4 Amanat Beli Kepada Trader atau Broker

Jika Anda sudah melalui tahap analisis, Anda akan memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli.
Setelah itu, Anda dapat memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah Anda pilih.
Selanjutnya, pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.

#5 Persiapkan Dana Investasi

Setelah amanat pembelian diajukan, tentu dana investasi perlu Anda persiapkan. Jangan sampai Anda mengalami keterlambatan pembayaran karena akan mendapatkan penalti.
Selain, itu jangan biarkan melakukan penempatan dana tunai yang mendadak karena akan mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.

#6 Penyelesaian Pembayaran

Pembayaran obligasi dapat dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas yang bersangkutan.
Obligasi yang Anda beli akan tercantum dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Selanjutnya, administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank kustodian perusahaan sekuritas.

3. Reksadana Saham

Investasi saham adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan dengan pembelian beberapa kepemilikan saham pada sebuah perusahaan dengan tujuan untuk mendanai keperluan dan mendukung jalannya ekonomi sehingga memberikan keuntungan bagi para penanam modal.
Saham sendiri merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di lantai bursa efek sebagai langkah sebuah perusahaan untuk memperoleh modal untuk kelangsungan ekonomi perusahaannya.
berikut langkah-langkah yang perlu Anda persiapkan untuk memulai investasi saham:
Rubrik Finansialku Learn and Invest

Saham Sebagai Instrumen Investasi

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya.
Katakanlah misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 2002 pun hingga sekarang, telah naik sebanyak 1.344,55% selama 14 tahun dari 424,9 menjadi 5.742, yang bila dirata-rata per tahunnya bisa sejumlah 89%.
di berbagai negara maju, Amerika Serikat contohnya, masyarakatnya sudah terbiasa meletakkan uangnya di bursa saham, baik sebagai trader saham atau investor saham.
Sedangkan di Indonesia penduduk yang mengerti saham sebagai instrumen investasi masih tergolong minim, dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 600 ribu saja yang telah menginvestasikan uangnya di bursa saham.
Ketidakpopuleran ini sebetulnya disebabkan oleh sebagian besar penduduk di Indonesia masih belum mengenal saham sebagai sebuah investasi. Akibat kurangnya pengetahuan, masih banyak yang menganggap saham sebagai judi, sehingga dianggap berisiko tinggi dan pasti merugi.
Tak jarang seseorang memiliki pola pikir bahwa berinvestasi saham adalah jalan pintas mencapai kekayaan, sehingga walaupun tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup, mereka berani mempertaruhkan uangnya di pasar saham.
Tindakan spekulasi inilah yang kerap kali menghasilkan kerugian yang besar. Sebetulnya ketika Anda memulai meletakkan uang Anda di saham pun, Anda perlu mengetahui cara transaksi yang cocok untuk Anda.

Pelaku-pelaku Investasi Saham

Ada 3 tipe pelaku transaksi di bursa efek yang menanamkan uangnya di saham dengan harapan bisa memperoleh keuntungan. Ketiga tipe pelaku transaksi saham tersebut adalah:
  1. Investor, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya di bursa saham untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya seorang investor membeli saham sebuah perusahaan yang mempunyai nilai dan performa yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Investor menggunakan analisa fundamental dalam menentukan keputusan pembelian sahamnya.
  2. Trader, yaitu orang yang memperjualbelikan saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham. Trader dapat mentransaksikan saham dalam jangka pendek, hingga jangka menengah. Bergantung pada trader itu sendiri, jangka waktu yang dipakai bisa bervariasi dari transaksi harian, mingguan, bulanan, atau bahkan ada traderyang bertransaksi tiap menit dan jam. Berbeda dengan investor, tradermenggunakan analisa teknikal dalam menentukan keputusan jual beli sahamnya.
  3. Spekulan, yaitu orang yang tidak bisa dikatakan sebagai investor maupun trader. Spekulan menggunakan bursa saham sebagai berjudi. Seorang spekulan umumnya tidak menguasai pengetahuan tentang saham, baik analisa teknikal maupun fundamental, dan keputusan transaksinya hanya berdasarkan rumor, ikut-ikutan, atau tebakan belaka.

Langkah Awal Memulai Investasi Saham

Hal pertama yang perlu diperhatikan investor sebelum memulai melangkah untuk berinvestasi pada saham adalah mengenali dirinya sendiri. Setelah mengetahui ada 3 tipe orang yang mentransaksikan saham, maka Anda sebagai investor pun dapat memilih ingin menjadi pemain saham tipe yang mana.
Setelah Anda cukup baik mengenali diri Anda, maka inilah langkah-langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan dalam memulai investasi saham.

#1 Mengenali Keuntungan Investasi Saham

Dalam berinvestasi saham, ada dua jenis keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor, yaitu Capital Gain, dan pembagian Dividen.
Capital Gain sendiri adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dan penjualan saham, dimana gejolak harga saham itu sendiri berasal dari permintaan dan penawaran yang berlaku di pasar. Capital Gain ini dapat Anda peroleh dari tradingmaupun investasi jangka panjang.
Sebagai contoh, bila tahun lalu Anda membeli saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sebanyak 100 lot di harga Rp500, berarti Anda membeli saham dengan modal sebanyak Rp5 juta. Saat ini, harga saham SMBR sudah mencapai Rp3.090 per lembarnya, sehingga nilai modal Anda menjadi Rp30,9 juta.
Bila dihitung Capital Gain yang Anda dapatkan pun, adalah sebesar Rp25,9 juta (Rp30,9 juta – Rp5 juta), cukup banyak bukan? Bayangkan bila Anda membeli 1.000 lot saham SMBR, berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan?
Selain Capital Gain, Anda juga berhak mendapatkan dividen yang dibagikan oleh PT Semen Baturaja Tbk setiap tahunnya.
Dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing, dan biasanya dibagikan bila perusahaan memperoleh laba bersih.
Dividen tentu saja tidak akan dibagikan bila perusahaan mencatatkan kerugian, namun perusahaan yang mencetak laba pun belum tentu juga akan membagikan dividen.
Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing, dan biasanya perusahaan yang mencetak laba tidak membagikan dividen karena ingin menggunakan laba tersebut untuk ekspansi bisnisnya.

#2 Mematangkan Pengetahuan Sebelum Berinvestasi

Salah satu syarat mutlak sebelum memilih dan membeli sebuah instrumen investasi adalah mempelajari serinci-rincinya, termasuk saham. Anda membeli saham, artinya Anda membeli sebagian kecil dari kepemilikan sebuah perusahaan.
Anda bisa memilih berbagai saham dari ratusan perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berfungsi sebagai pasar saham. BEI merupakan pasar modal, sehingga fungsinya adalah mempertemukan pihak yang membutuhkan modal atau juga disebut emiten, dengan pihak yang dapat memberikan modal atau investor.
Semua perusahaan publik, awalnya menjual saham ke publik melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO). IPO sendiri menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan modal, ketika sebuah perusahaan membutuhkan uang.
Sebuah perusahaan bisa menjual kepemilikan perusahaan tersebut kepada masyarakat dengan menjual lembar sahamnya, dan Anda sebagai investor saham perlu mempelajari pengetahuan fundamental dari perusahaan yang sahamnya akan Anda beli.
Setiap investor perlu mempelajari cara yang tepat dalam berinvestasi saham, pengelolaan portofolio, manajemen risiko bahkan perlu mempelajari berbagai siklus pasar yang sering terjadi di bursa saham.
Memang Anda tidak perlu belajar secara akademis untuk bisa menguasai saham, namun jika Anda memiliki basis pengetahuan akuntansi tentunya akan mempermudah Anda menilai keuangan sebuah perusahaan.
Hal penting lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah melakukan riset mengenai kondisi ekonomi makro, terutama kebijakan moneter dan fiskal yang dikeluarkan pemerintah. Investor juga dapat mengikuti agenda perekonomian dunia.
Pergerakan indeks saham baik di regional Asia, atau di seluruh dunia, juga dapat diikuti karena kadang-kadang akan mempengaruhi indeks pergerakan harga saham di Indonesia.
Investor juga perlu mempelajari industri dari perusahaan yang dibelinya, karena trendindeks sektoral juga sangat mempengaruhi pergerakan saham-saham di dalamnya.

#3 Menyiapkan Modal Berinvestasi

Berapa modal yang saya butuhkan untuk memulai investasi saham? Saat ini banyakbroker yang membuka batas minimal setoran modal awal yang sangat kecil hingga Rp100.000.
Sekuritas-sekuritas tersebut berlomba-lomba untuk menjaring nasabah, walaupun beberapa sekuritas masih ada yang mematok batas modal awal sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Meskipun begitu, Anda tidak perlu terpatok pada batas minimal yang ditetapkan oleh sekuritas. Anda harus tentukan sendiri berapa dana yang Anda perlukan untuk membeli saham. Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan:
  • Modal investasi harus diambil dari uang dingin, yaitu dana menganggur yang tidak dipakai sebagai dana kebutuhan sehari-hari atau dana darurat.
  • Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang harganya sebesar Rp100 per lembar, namun ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar. Karena Anda perlu membeli saham minimal 1 lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu mengalikan harga saham dengan jumlah lot yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang harganya Rp100 sebanyak 10 lot, Anda tinggal menghitungnya seperti ini:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang sebesar Rp100.000 untuk membeli 10 lot saham yang seharga Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham yang seharga Rp70.000 per lembar sebanyak 1 lot, maka Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 1 lot x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga Rp70.000 per lembar.

Dalam memilih saham pun penting untuk mengenali prospek perusahaan karena percuma bila Anda membeli saham yang murah namun ternyata perusahaan tersebut berada di ambang kebangkrutan.
Jumlah modal yang Anda siapkan juga akan memengaruhi manajemen portofolio saham yang Anda miliki. Semakin besar uang yang Anda setorkan ke rekening saham Anda, maka pilihan saham yang dapat Anda beli semakin banyak.

#4 Memilih Broker dan Membuka Rekening Efek

Untuk dapat melakukan transaksi di bursa saham, maka setiap investor haruslah memiliki rekening efek terlebih dahulu, seperti halnya untuk menabung di bank harus mempunyai rekening tabungan.

Sekuritas atau broker adalah perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah anggota bursa yang menghubungkan antara investor dengan perusahaan publik, atau menghubungkan antara satu investor dengan investor lainnya.
sampai saat ini, ada lebih dari seratus sekuritas yang beroperasi di Indonesia dan telah menjadi anggota bursa. Sebelum Anda menjatuhkan pilihan pada sebuah sekuritas, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut.
  • MKBD atau Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang dimiliki oleh sekuritas. MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD ini dihitung dari total aset dikurangi total kewajiban sekuritas tersebut.
  • Pelayanan dan Fasilitas yang Unggul. Anda perlu memilih sekuritas yang menyediakan pelayanan paling cocok dengan kebutuhan Anda. Hal-hal ini dapat mencakup fasilitas online trading, komisi broker, akses real time, penarikan dana yang tidak bertele-tele, pelayanan yang cepat, sampai keramahan customer service dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan investor.
  • Riset yang Komprehensif. Riset merupakan layanan sekuritas yang penting. Anda perlu memilih sekuritas yang menyediakan layanan riset analisa saham yang komprehensif dan mudah Anda pahami. Biasanya sekuritas yang baik pun akan menyediakan layanan rekomendasi atau catatan mengenai saham tertentu. Riset yang kuat akan membantu pengambilan keputusan Anda sebagai investor.
Ketika mendaftar pembukaan akun di sekuritas, investor akan mendapatkan Rekening Dana Investor yang terpisah dengan rekening sekuritas. RDI ini berfungsi untuk menyimpan dana investor di sebuah bank yang berperan sebagai kustodian.

#5 Melihat Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasarnya

Kapitalisasi pasar menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor untuk memilih saham. Kapitalisasi pasar menunjukkan harga sebuah perusahaan, yang dapat dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar sahamnya. Semakin besar kapitalisasi pasar, semakin mahal perusahaan tersebut dihargai oleh pasar.
Selanjutnya yaitu Investasi Saham di Pasar Modal

Apa Itu Pasar Modal dan Manfaatnya
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi).
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
• Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
• Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
• Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
• Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
• Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.


Lalu bagaimana si cara Investasi Saham di pasar modal itu sendiri???

Setelah kita paham aturan dasar berinvestasi dan membuka rekening efek nasabah, sekarang saatnya kita berinvestasi di pasar modal, yaitu dengan cara : 
1. Melalui Pasar Primer 
Sebagian orang menyebut ini sebagai Pasar Perdana. Ini adalah saat dimana perusahaan pertama kali menjual sahamnya kepada masyarakat. Ini disebut juga dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau Go Public. 
Dari perusahaan tertutup dimiliki beberapa orang, menjadi perusahaan terbuka dengan dimiliki oleh banyak orang.
Mereka biasanya mengumumkan penjualan tersebut di berbagai media cetak berskala nasional dalam bentuk Prospektus. 
Kita disini bisa membelinya secara langsung atau melalui rekanan kita yang menjadi anggota bursa atau yang menjadi authorized untuk saham IPO tersebut.  
Detailnya, di Prospektus yang terdapat di berbagai Media Cetak tersebut biasanya juga mencantumkan alamat dan syarat-syarat yang diperlukan untuk bisa membeli saham perusahaan tersebut.  Kita tinggal datang ke alamat tersebut dan bisa membelinya langsung disana. 
Tetapi harap diketahui bahwa biasanya ada jangka waktu tertentu dalam penjualan saham di Pasar Perdana. Jadi kita harus mengetahui kapan batas waktu pembelian saham di Pasar Perdana itu habis.
Beberapa media di internet antara lain yang bisa kita akses untuk meningkatkan pengetahuan tentang dunia pasar modal, antara lain : www.ojk.go.id www.bapepam.go.id www.idx.co.id Yahoo finance// finance.yahoo.com www.moneycentral.com www.bloomberg.com 
Atau media internet lain yang berhubungan dengan berita khusus pasar modal serta media cetak (Koran, tabloid dan majalah), TV, Radio dan lain-lain. 
2. Melalui Pasar Sekunder 
Setelah Jangka Waktu IPO selesai, seseorang yang ingin memiliki saham harus membelinya dari orang lain. Jadi, ini sebetulnya adalah transaksi dari investor ke investor. Bukan dari perusahaan ke investor seperti yang terjadi pada Pasar Perdana. 
Proses transaksi jual beli saham dari investor ke investor ini disebut transaksi di Pasar Sekunder, dan transaksi ini harus dilakukan di sebuah tempat khusus yang bernama Bursa Efek. Di Bursa Efek inilah transaksi saham antar investor satu ke investor lain dilakukan. Ibarat mall, Bursa Efek yang kita namakan Bursa Efek Indonesia (BEI) inilah yang menjadi pengelola mall tersebut yang didalamnya terdapat anggota bursa (AB). 
Transaksi jual beli saham di Bursa Efek dilakukan oleh sebuah perusahaan perantara atau pialang. Jadi sebagai investor, kita bisa membeli saham melalui jasa pialang, dimana nanti kita juga harus membayar semacam fee kepada pialang tersebut sebagai ‘honor’ mereka. 
Untuk itu, kita biasanya harus menjadi nasabah terlebih dahulu dari sebuah perusahaan pialang, dimana kita akan diminta untuk mendepositokan sejumlah uang yang besarnya berbeda-beda untuk setiap perusahaan pialang. Daftar nama pialang bisa kita lihat di BEI atau www.idx.co.id. 
Terakhir yang tidak kalah pentingnya, ada beberapa saham masuk kategori tertentu, seperti Indeks LQ45, yakni saham-saham paling laris yang terdiri dari 45 saham yang  dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar.
Ada juga JII/Jakarta Islamic Index yang terdiri dari 30 saham syariah yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar dan likuiditas dan telah disyahkan oleh DSN (Dewan Syariah Nasional) Indonesia.
Ada juga indeks sektoral, yakni yang terdiri dari 10 sektor dan menggunakan seluruh saham pada masing-masing sektor dan indeks-indeks yang lain sesuai kepentingannnya. Dan kesemuanya itu bisa dilihat di beberapa media cetak yang rutin menerbitkannya.


Selamat Berinvestasi!!!!







REFRENSI :

(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Kamis, 22 November 2018)
(Diakses Juma’t, 23 November 2018)
(Diakses Juma’t, 23 November 2018)
(Diakses Juma’t, 23 November 2018)
(Diakses Juma’t, 23 November 2018)











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Produksi PT.Santos Jaya Abadi

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA